Wednesday, September 2, 2009

Religi adalah alat untuk menyembah Tuhan





Religi

7 Desember 2004

Anwari Doel Arnowo

Religi adalah agama yang diartikan sebagai kepercayaan kepada Tuhan atau Dewa serta dengan ajaran dan kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Contohnya agama Islam, agama Kristen, agama Hindu, agama Buddha, agama Yahudi. Itu definisi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Prof. Dr. J. S. Badudu – Prof. Sutan Mohammad Zain (1996.)

Begitu beragamnya religi yang berkembang tanpa kendali sejak jaman agama Katholik berubah menjadi Kristen Protestan yang umum disebut dengan Kristen. Kemudian pada abad ke 6 agama Islam mulai berkembang dengan subur dan menjadi besar. Pada waktu yang bersamaan semua religi atau agama ini membagi diri dalam aliran-aliran dan kepercayaan masing-masing kelompok, sesuai dengan tafsir atau pengertian keterangan yang berlanjut, oleh masing-masing golongan. Dalam Islam ada pembagian yang besar antara lain seperti yang dianut oleh Negara Iran (Syiah) dan Irak (Syiah dan Sunni). Yang ukuran kecil dalam jumlah, adalah Islam Waktu Telu yang berasal dari pulau Lombok. Ajaran Islam yang masuk ke pulau Lombok pada abad 15 merupakan cikal bakal dari Islam Waktu Telu (telu dalam bahasa Sasak dan juga bahasa Jawa berarti tiga). Nama ini timbul karena pemeluknya waktu itu hanya menjalankan tiga yang pertama dari lima pokok ajaran yang wajib dijalankan dalam Islam, yakni : *syahadat, *salat, * puasa , *zakat dan *haji. Ini saya ringkas seperti yang dikemukakan oleh Ensiklopedi Islam yang diterbitkan oleh PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta , 1996.

Yang paling mutakhir adalah perkembangan pasca perang teluk The Desert Storm. Tentara Amerika Serikat yang bertugas di dunia Arab di jazirah Arab, banyak yang kembali ke negerinya dan masuk Islam, sehingga sekarang ada seragam baru didalam tentara Amerika yang membolehkan seragam khusus yang Islami, terutama tentara dari jenis kelamin wanita, sesuai kepercayaan mereka. Kami juga tentunya masih ingat bagaimana Islam merangsek masuk ke dalam kalangan kaum yang dahulu disebut Negro dan berkulit hitam, yang sekarang disebut the African American. Pada waktu itu juara tinju Cassius Clay masuk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali. Gerakan yang diikuti oleh banyak kaum African American ini kelihatannya karena menonjolnya sikap dominan kaum pendatang kulit putih dari Eropah di Amerika Serikat. Juga oleh karena masih belum pernah punahnya gerakan Ku Klux Klan, yang amat menjengkelkan kaum African American ini.

Biarpun Katholik kelihatannya solid akan tetapi ada Katholik yang lain berada di Yunani dan dikenal dengan Orthodox. Kaum Kristen pun tidak mau ketinggalan berpencar dengan aliran masing-masing sesuai dengan daerahnya dan atau rasnya dan imannya masing-masing. Dalam buku berjudul PENGABDIAN (Mei,2004) oleh Abdul Irsan, duta besar RI yang saat ini adalah Duta Besar di Jepang ijinkanlah saya menunjuk dan mengutip halaman 204 dan 205 yang seperti berikut ini : { …….. masalah yang muncul di masyarakat Indonesia khususnya dengan keberadaan dua puluh dua gereja Indonesia disekeliling Los Angeles. Masyarakat Indonesia di LA kebanyakan dari suku Batak dan Manado, dan perkawinan antara mereka secara bergurau disebut masyarakat BATMAN atau singkatan dari Batak-Manado ………… . } Dibagian lain : { Kalau acara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, Lebaran, Natal, dan Tahun baru di Wisma Indonesia atau di KJRI dihadiri sekitar dua ribu sampai dua ribu-lima ratus orang masyarakat Indonesia. }

Memang tidak disebutkan berapa orang sebenarnya masyarakat Batman ini, saya menduga mungkin beberapa ribu orang sesuai dengan kebutuhanya, seperti studi atau tugas lainnya. Tetapi jelas kelihatan bahwa masyarakat dari Negara yang sama, Indonesia, dengan jumlah hanya ribuan telah merasa perlu mendirikan gereja sebanyak dua puluh dua. Anda tentu bisa membayangkan bahwa tiap pendeta tentu menggunakan jurus-jurus tertentu agar gerejanya dikunjungi oleh jemaatnya sesuai dengan aliran Kristen yang dianutnya. Meskipun {…. akhirnya tercapai kesepakatan untuk tidak saling berebut jemaah, demi persatuan bangsa………} siapakah yang dapat menjamin bahwa kesepakatan ini tidak akan luntur? Ini semua kalau kita mau meneliti sejarah sejak lahirnya Nabi Isa, sudah terjadi ribuan tafsir dan penafsiran agama manapun apakah itu Buddha, Hindhu, Kristen dan Islam.

Saya melihat di Jawa Timur ada yang bernama Gereja Jawi Wetan dan di Sumatra ada HKBP (Huriah Kristen Batak Protestan). Jadi perlu kita mengakui kepiawaian para pemimpin kita yang ikut menciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejak dahulu mula sudah mengakui Kesatuan dalam Perbedaan atau Unity in Diversity dengan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Bulan ini di kota Tegal terjadi peristiwa diketemukannya mayat suami istri yang ditemukan telah meninggal dan menurut Warta Berita di Tevi adalah aliran “sesat”, karena di antara banyaknya bukti berupa beberapa bungkus sesaji yang berisi kemenyan dan berbagai jenis bahan lain juga diperlihatkan sebuah kitab yang berhuruf Arab secara selintas. Saya tidak berani menyebut kitab apa itu karena penyiar tidak menyebutkannya, hanya diperlihatkan secara visual saja di Tevi. Di Tebet, Jakarta Selatan, saya saksikan adanya sebuah rumah yang ditulisi Surau, Langgar, Mushola, Masjid dalam satu papan nama. Pernah menantu saya mau bersembahyang Jumat di sana dan diteriaki oleh orang sekitarnya agar tidak melakukannya di situ, karena katanya itu adalah tempat sembahyang yang ummatnya “lain”. Setelah kita amati beberapa waktu, maka kita melihat cara-cara ritualnya memang agak berbeda. Cerita burung yang beredar mengatakan apabila terpaksa ada seseorang dari “luar” lingkaran mereka toh bersembahyang disitu maka sepulang nya orang “luar” ini, lokasi sembahyangnya akan disapu bersih dan dipel.

Ada tulisan seorang alumnus Tokyo Gakuin 1971, yang mengisahkan bahwa pada tahun 2000 ketika bertugas menyiapkan pelatihan untuk para Trainee Indonesia di Jepang, menemui hambatan untuk mendapatkan lokasi melakukan salat di tempat kerja para trainee tersebut. Meskipun perusahaan tempat para trainee tersebut telah menyediakan mushola di asrama, akan tetapi sesuai dengan undang-undang di Jepang agama adalah urusan pribadi. Agama tidak dilarang, akan tetapi agama tidak dibolehkan melakukan kegiatannya di tempat bekerja. Ini berlaku bagi semua kelompok agama. Juga sesuai dengan pengaturannya di dalam konstitusi. Agama juga dilarang diajarkan di lembaga pendidikan umum termasuk sekolah, ceramah di Tevi dan sebagainya. Mungkin Negara Jepang menurut ummat Islam di Indonesia telah dikategorikan sebagai Negara Sekuler, yaitu yang memisahkan secara tegas urusan Negara dan Pemerintahan dengan urusan keagamaan.

Ada seorang yatim bernama William Jefferson Blythe III yang mempunyai ayah bernama William Jefferson Blythe Jr. yang meninggal dunia karena kecelakaan, pada waktu sang bayi masih dalam kadungan enam bulan. Masa remajanya dia juga gelisah karena tanggap terhadap aliran agama-agama Kristen yang dianut keluarganya dan orang-orang di sekelilingnya. Pada masa mudanya ada peristiwa dimana Pendeta Martin Luther King Jr., seorang African American yang ditembak mati oleh James Earl Ray. Tetapi dia survive dan hidup menjadi Presiden Amerika Serikat yang terkenal dalam dua periode bernama William Jefferson Clinton atau Bill Clinton. Semua ini tercermin dalam bukunya My Life (2004) yang tebalnya sekitar 1000 halaman

Sejak beberapa bulan terakhir ini dunia juga telah diributkan dengan keluarnya undang-undang di Prancis yang melarang semua attribute keagamaan ditempat umum. Larangan juga berlaku terhadap jilbab atau jilbob, turban seperti orang India, tutup kepala orang Yahudi, apapun yang berbentuk head dressing yang mengisyaratkan agama. Protes telah berlangsung di banyak Negara yang Islami dan tentu saja termasuk kaum muslimin dan muslimat Indonesia. Kelihatannya Pemerintah Prancis telah mengantisipasinya dengan teliti sebelumnya dan tidak banyak reaksi terdengar. Pemerintah Prancis kelihatan adem ayem tidak terlalu menanggapi dan terus melaksanakan keputusannya.

Ada sebuah keluarga besar yang ayah dan ibunya beragama Katholik, yang dikaruniai dengan banyak anak. Dalam perjalanan sejarahnya keluarga ini telah mengambil menantu-menantu yang beragama Islam dan Kristen. Diantara anak-anak, ada juga yang berpindah agama ke Kristen dan Islam. Istri-istri ada yang ikut agama suami-suami dan sebaliknya. Pada suatu acara keluarga, saya melihat doa untuk kedua orang tuanya dilakukan tiga kali oleh anak-anak dan menantunya yang berdoa dalam agama Katholik, Kristen dan Islam. Apapun komentar orang lain, saya sungguh terharu menyaksikan apa yang telah terjadi ini. Saya tidak akan menyatakan setuju atau tidak setuju, karena pernyataan seperti ini amat tergantung dimana diucapkan dan siapa pendengarnya. Terlalu amat sensitive, dan sejarah telah membuktikan bahwa Pencipta Alam Semesta ini telah menciptakan alam yang penuh antagonisme diseluruh dunia dan jagad raya.

Mari kita amati lebih teliti di sekeliling kita sekarang. Orang kembar dua atau lebih ternyata tidak ada yang sama. Selalu ditonjolkan kesamaan orang kembar, ternyata setelah pengamatan lebih jauh, mereka tidaklah sama.

Apakah nasionalisme Indonesia 1945 masih sama dengan nasionalisme 2004? Pada tahun 1945 musuh kita adalah belanda dan Jepang. Kita bersatu teguh. Pada tahun 2004, kebanyakan kita bermusuhan dengan bagian bangsa kita sendiri, karena perbedaan-perbedaan dibiarkan mencuat tajam. Silakan membahasnya, saya yakin anda akan terkejut terhadap apa yang akan anda temui.

Kepada teman-teman yang sebaya dengan saya, siapkanlah diri anda dalam menghadapi kemauan anak-anak anda sendiri yang sudah banyak berlain-lainannya. Dari jenis makanan dan jenis musik sampai mungkin akhirnya aspirasi politiknya bahkan agamanya. Apabila memaksakan kehendak kita, yang kita pandang baik, marilah kita menyeberang kesebelah sana dari pagar atau batasan yang selalu timbul dan terjadi disetiap perubahan jaman. Kita akan melihat dari sisi sana bahwa standard kita, dengan jujur, akan terlihat borok-boroknya. Tidak usahlah kita bersedih hati, itulah perubahan. Sejarah Indonesia mau dibagi seperti apa? Orde Lama, Orde baru dan Orde Reformasi dan apa lagi?

Tidak ada yang sama didunia ini dan juga tidak ada yang tetap. Yang selalu tumbuh adalah perbedaan dan yang selalu tetap itu adalah perubahan itu sendiri. Marilah kita terima unity in diversity atau Kesatuan dalam Perbedaan, Bhineka Tunggal Ika dengan hati yang lapang dan tulus ikhlas.

Created by Anwari Doel Arnowo

---ooo000ooo---

No comments: