Saturday, April 3, 2010

Bohong kecil bohong besar itu BOHONG juga. Sama saja ..


Anwari Doel Arnowo
3 April, 2010
LIAR yang liar
Pmbohong yang liar
Wild-uncontrolable-unpredictable liar

Waktu pertama kalinya saya mendegar pada sekitar dua puluhan tahunan yang lalu, saya segan mengulanginya.
Kalaupun berani, saya ucapkan dengan bisik-bisik. Serangkaian kata yang saya maksud adalah: LAWYERS ARE LIARS.
Mengapa berbisik-bisik? Karena saya banyak berbisnis dan dengan sendirinya berhubungan serta memerlukan banyak lawyers di dalam negeri dan juga di negara-negara lain.
Mengamati keadaan akhir-akhir ini, kita diberi tontonan yang banyak menayangkan hal itu, pada segala bidang yang menyangkut masalah hukum, karena meliputi mereka yang to protect and to serve – melindungi dan melayani , yaitu Polisi dan  para lawyers di Kejaksaan, dan juga Kehakiman.
Hari ini bertambah dengan satu lagi: pengacara yang juga lawyer (pengacara) dan liar (pendusta) dan juga liar (binal).
Bagaimana tidak jadi pendusta, karena semua dusta (to lie) telah dimulai dari yang kecil-kecil dan bergulung-gulung menjadi bola salju yang buessarrr tidak terkendali seperti bola liarrr dan binallll.
Nah ini dia.
Seorang hakim Pengadilan Tinggi bersama seorang lawyer yang pengacara, tertangkap basah di mobil sedang menjalankan praktek suap serta disuap serta dapat ditemukan sebagai bukti uang tunai sebesar tiga ratus juta Rupiah.
Kalau kalangan itu tadi, sudah melanggar bidangnya sendiri: bidang hukum, maka kami para yang tidak pandai mengenai masalah hukum itu, harus minta perlindungan kepada siapa?
Yang berada di atas instansi-instansi itu dan di atas persatuan para pengacara itu, APA DAN SIAPA? Mahkamah Agung? Dan dua lagi: Mahkamah Yustisi serta Mahkamah Konstitusi??
Apa nggak bingung kita? Hukum yang hasil produk dpr sebuah dewan yang kami hormati, itu memiliki  performa seperti bagaimana ?? Apa mampu seorang rakyat biasa bertemu dengan Mahkamah?
Selama ini rakyat biasa tidak terlibat dengan segala karut marutnya birokrasi di dalam sebuah organisasi pemerintahan, dan diam saja. Tetapi sejarah busuk itu, tidak akan pernah berhasil ditutupi untuk sepanjang masa.
Media dalam rangka mencari berita, tidak perduli lagi dengan batasan-batasan yang sitemnya yang kuno, suka mengais-ngais kebusukan di masa silam, memberitau para pemerhati dan rakyat, hal-hal yang telah berhasil dikubur dengan rapi pada masa lalu. Siapa bisa mengontrol media untuk masalah sepertui ini?
Biar diktator, biar CIA, biar FBI, biar BIN atau MOSSAD, mungkin sekali tidak akan berhasil.
Kalau berita yang tergali dan terlanjur disiarkan sebagai berita benar tetapi sebenarnya belum benar, bahkan malah nanti terbukti tidak benar, siapa yang bisa membernarkan?? Mereka yang bekerja di bidang hukum, kan?
Masalah yang ditangani saja belum tentu benar, kita disuruh memilih pelaksana hukum yang mana, yang bisa aman??
Yang benar saja, ah …

Anwari Doel Arnowo
3 April, 2010

                                              Siapa yang
                   hidup, berkelakuan, bersifat culas seperti ular?

No comments: