Tuesday, March 30, 2010

Jangan sampai disumpahi pemuda karena kelakuan kakek nenek moyangnya tidak terpuji






Anwari Doel Arnowo – 30 Maret, 2010
SOEMPAH PEMOEDA


Apa yang perlu kita ketaui mengenai sumpah Pemuda:
Yang terlibat di dalam Soempah Pemoeda bukan hanya para Pemoeda asli pribumi. Silakan saja baca yang bisa digali di Wikipedia ini, ada keturunan China dan ada keturunan Arab. Ini harus disebarkan justru di kalangan yang keturunan ini karena amat penting bagi mereka untuk menapak tilas apa dan siapa nenek dan kakek moyangnya. Semua fakta di bawah ini plus semua hasil pengamatan anda semua akan bisa seharusnya membuat persatuan yang kokoh dan menyatu harmonis: INDONESIA.
Saya sendiri pernah diberitau bahwa karena ada TOH (tanda bercak yang agak besar) di pantat saya sebelah kiri  berwarna coklat tua, lebih coklat dari kulit saya, membuktkan bahwa saya adalah keturunan jua. Keturunan dari mana? Bisa dari India atau bisa dari China. Jadi saya ini bukan asli Jawa, gitu toh?? Yaa, nggak apa-apa sih yang mana saja deh, pokoknya kita bisa hidup damai di Indonesia.
Coba baca selanjutnya, Gedung Soempah Pemoeda itu terletak di Jalan Kramat Raya nomor 106 dan pemiliknya adalah seorang keturunan China bernama Sie Kok Liong, kemudian enam tahun kemudian ada Sumpah Pemuda Keturunan Arab pimpinan Abdurrahman Baswedan atau lebih dikenal dengan AR Baswedan.

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [3].
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.[4]


Peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie sertaKwee Thiam Hiong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.






Selamat berselancar di internet.
Salam saya,
Anwari Doel Arnowo – 30 Maret, 2010



2 comments:

Chris GS said...

Bung Anwari,

Cerita ini sungguh selalu menggetarkan sukma, walaupun banyak versi sejenis sudah kita ketahui dan dengar; tentang sukma kemanusiaan bagi setiap manusia yang "mau ngeh" bahwa "there is substantially only one race, the race of humanity";

AR Baswedan itu sepertinya Kakeknya Anis Baswedan yang rektor Paramadina, ya Pak? tokoh muda yang menonjol saat ini dan terakhir "dipakai" oleh Pemerintah di Tim 8 nya kasus Bibit - Slamet Riyanto; Keluarga Baswedan terkenal konsisten bersikap tentang pluralitas; sampai di Kompas pernah dimuat saat upacara wafatnya kakek Anis Baswedan salah satu sambutan keluarga diminta dilakukan oleh Romo Mangunwijaya (yang tentu paling tidak mengagetkan hadirin karena keluarga Baswedan terkenal Muslim yang taat).

Pengertian jalanan bilang wong yang rerukunan atawa baku pukul itu manusianya, bukan Cinanya, Arabnya, Jawanya dst dst nya. Cuma perlu diakui kalau diberi simbol sosial dalam bentuk ras, suku, agama pertunjukan "lebih seru"; namanya juga manusia.

Terima kasih buaannyyak Pak Anwari untuk refreshmentnya, saat ini semangat kesatuan bangsa sangat dibutuhkan, apalagi penyakit simpenan akibat kelalaian karakter lagi meruyak dan bisulnya njebrot di mana mana tidak bisa ditahan lagi.

Salam hangat & Bravo !

Anwari Doel Arnowo said...

Bung Chris,
Memang saya dengar sdr. Anis ini memang related dengan Abdul Rachman, dua-duanya Baswedan, meskipun Baswedan itu ada banyak di Indonesia. Kebetulan memang pak AR Baswedan itu teman ayah sayayangterlahir pada tahun 1904.
What a smll world it is !!
Anwari Doel Arnowo - 31 Maret, 2010